Banjir di Indonesia kembali menghadapi tantangan besar terkait bencana alam. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga pertengahan Januari 2025, tercatat 74 kejadian bencana, dengan lebih dari 80% di antaranya berupa banjir .

Penyebab Banjir di Indonesia
Beberapa penyebab di antara lain :
- Curah Hujan Tinggi: Fenomena La Niña yang terjadi pada akhir 2024 hingga awal 2025 menyebabkan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa cuaca ekstrem ini akan berlangsung hingga April 2025 .
- Kerusakan Infrastruktur: Banyaknya infrastruktur yang tidak sesuai standar, seperti tanggul sungai yang mudah jebol dan jembatan yang tidak kokoh, memperburuk dampak banjir. Contohnya, jebolnya tanggul di Demak, Jawa Tengah, yang menyebabkan akses logistik terputus .
- Alih Fungsi Lahan: Konversi hutan menjadi lahan pertanian atau pemukiman mengurangi daya serap tanah terhadap air hujan, meningkatkan potensi banjir.
Dampak Banjir di Berbagai Wilayah
Banjir yang melanda berbagai daerah di Indonesia menyebabkan kerusakan infrastruktur, mengganggu aktivitas ekonomi, dan menimbulkan korban jiwa. Beberapa wilayah yang terdampak parah antara lain:
- Batam, Kepulauan Riau: Banjir terparah pada awal 2025, yang tidak hanya merendam pemukiman, tetapi juga mengganggu aktivitas di Singapura .
- Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah: Banjir bandang merendam rumah warga dan lahan pertanian, menyebabkan kerugian ekonomi dan mengganggu aktivitas sehari-hari .
Upaya Penanggulangan
Untuk mengurangi risiko dan dampak, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat:
- Pembangunan Infrastruktur Berketahanan Bencana: BNPB mengimbau agar pembangunan infrastruktur, seperti tanggul dan jembatan, dilakukan sesuai dengan standar yang dapat menahan debit air tinggi dan tahan terhadap bencana .
- Rehabilitasi dan Konservasi Lingkungan: Mengembalikan fungsi hutan sebagai penyangga air dan mengurangi konversi lahan menjadi pemukiman atau lahan pertanian yang tidak ramah lingkungan.
- Peningkatan Sistem Peringatan Dini: Mengembangkan sistem informasi cuaca dan peringatan dini yang efektif untuk memberi tahu masyarakat jika ada terjadi nya bencana
- Edukasi dan Kesiapsiagaan Masyarakat: Melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara menghadapi bencana ini, mengevakuasi dan menyelamatkan diri.
Kesimpulan
Banjir di Indonesia pada awal tahun 2025 menunjukkan bahwa bencana hidrometeorologi menjadi ancaman serius yang memerlukan perhatian dan tindakan bersama. Partisipasi aktif masyarakat dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan juga sangat penting untuk menghadapi bencana ini secara efektif.
Baca Juga : Kursi Gaming Terbaru Paling Nyaman Untuk Para Gamers