Chanel : Brand Terkenal Asal Paris, Perancis Pendiri nya Gabrielle Chanel

Chanel

Chanel adalah sinonim dengan kemewahan, gaya abadi, dan revolusi dalam mode wanita. Berakar kuat di Paris, kota mode dunia, Chanel terus mendefinisikan ulang keanggunan dan modernitas.

Chanel

Awal Kehidupan dan Lahirnya “Coco” Chanel

Masa kecilnya jauh dari glamor. Setelah kematian ibunya, ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di sebuah panti asuhan, di mana ia belajar menjahit.

Setelah meninggalkan panti asuhan, Gabrielle bekerja sebagai penjahit dan penyanyi kafe. Selama periode inilah ia mendapatkan julukan “Coco”, meskipun asal usul pastinya masih diperdebatkan – beberapa mengatakan itu berasal dari lagu yang sering dinyanyikannya, sementara yang lain mengaitkannya dengan kata Prancis untuk “sayang”. Coco Chanel memiliki kepribadian yang kuat dan pandangan yang jelas tentang apa yang diinginkannya.

Dengan bantuan kekasihnya, Arthur “Boy” Capel, seorang pebisnis Inggris yang kaya, Coco Chanel membuka butik topinya yang pertama di Paris pada tahun 1910. Lokasinya di Rue Cambon, sebuah alamat yang akan menjadi identik dengan merek ini, menandai awal dari sebuah legenda.

Revolusi Mode oleh Coco Chanel

Kesuksesan butik topinya mendorong Chanel untuk memperluas ke pakaian. Ini adalah langkah revolusioner. Pakaian dari brand ini yang terbuat dari jersey longgar dan nyaman, memungkinkan wanita untuk bergerak dengan bebas.

Secara bertahap memperkenalkan elemen-elemen kunci yang akan menjadi ciri khas mereknya. Ia mempopulerkan warna hitam sebagai warna yang chic dan elegan, bukan hanya untuk berkabung. Ia memperkenalkan setelan tweed yang ikonik, terinspirasi oleh pakaian pria, yang menawarkan kenyamanan dan gaya yang tak lekang oleh waktu. Ia juga memperkenalkan tas quilted dengan rantai, yang memungkinkan wanita membawa tas mereka di bahu, membebaskan tangan mereka.

Salah satu inovasi terbesar dari brand ini adalah “little black dress” (LBD). LBD menjadi simbol gaya modern dan kesederhanaan yang chic. Brand ini juga merambah ke dunia parfum dengan peluncuran Chanel No. 5 pada tahun 1921. Parfum ini, dengan aroma bunga abstrak yang kompleks, adalah sebuah terobosan. Botolnya yang sederhana dan minimalis juga revolusioner pada masanya.

Warisan dan Era Setelah Coco

Selama kariernya, Coco Chanel terus menantang konvensi dan mendefinisikan ulang mode. Ia adalah seorang pebisnis yang cerdas dan seorang ikon gaya yang berpengaruh. Ia pensiun dari mode pada tahun 1939, tetapi kembali pada tahun 1954 di usia 71 tahun.

Setelah kematian Coco Chanel, merek ini mengalami beberapa masa sulit. Namun, pada tahun 1983, Karl Lagerfeld mengambil alih sebagai direktur kreatif. Lagerfeld berhasil menghidupkan kembali Chanel, menghormati warisan Coco sambil membawanya ke era modern.

Di bawah kepemimpinan Lagerfeld, brand ini memperluas jangkauannya ke berbagai produk, termasuk perhiasan, jam tangan, dan kosmetik. Ia juga terkenal dengan peragaan busananya yang spektakuler, yang seringkali menampilkan set yang rumit dan imajinatif.

Setelah kematian Karl Lagerfeld pada tahun 2019, Virginie Viard, yang telah bekerja di sampingnya selama bertahun-tahun, mengambil alih sebagai direktur kreatif. Ia terus memimpin Chanel, menjaga warisan Coco dan Karl tetap hidup sambil memberikan sentuhan kontemporer pada koleksi-koleksi baru.

Simbol Abadi dari Paris

Chanel tetap menjadi simbol keanggunan abadi dari Paris. Butik utamanya di Rue Cambon tetap menjadi tempat ziarah bagi para penggemar mode dari seluruh dunia. Kisah Chanel adalah kisah tentang seorang wanita luar biasa yang berani menantang status quo dan menciptakan gaya yang akan bertahan melewati waktu.

Baca Juga : Michael Kors: Menguasai Tren dengan Tas yang Paling Diminati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *